PDM BATAM

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIAH BATAM PERIODE 2022 – 2027

MUSDA PD Muhammadiyah Kota Batam pada Tanggal 13 – 14 Mei 2023

Terpilih H. Zarmi Mazridanto, S.Kom,. CPs, CHt Sebagai Ketua PDM Batam Periode 2022-2027


Batam – H. Zarmi Mazridanto, S.Kom,. CPs, CHt terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk periode 2022-2027.

H. Zarmi yang sebelumnya menjabat Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Bengkong tersebut meraih 82 suara dari 94 pemilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-6 PDM Kota Batam yang digelar di Sekretariat Muhammadiyah Kota Batam, Tembesi, Sabtu (14/5/2023).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau Drs. Huzaifa Dadang dalam sambutannya saat pembukaan Musda kemarin mengatakan, Musda pada prinsipnya adalah ajang bersilaturahmi dan bergembira antar Kader Muhammadiyah.

“Jika terjadi perbedaan pendapat, itu adalah hal biasa dalam Persyarikatan atau organisasi,” ujarnya.

Selain bersilaturahmi, kata Dadang, tentu akan dilakukan pemilihan kepemimpinan. Ia berharap, ketua dan unsur pimpinan yang terpilih dapat membawa Muhammadiyah Batam kian lebih baik.

“Untuk program kerja nanti dapat kita pilah mana yang bisa kita aplikasikan dari hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 kemarin,” ujarnya.

Ketua PDM Terpilih, Zarmi Mazridanto mengucapkan terimakasih atas kontribusi semua pihak sehingga Musda dapat berjalan dengan baik.

Ia berharap, usai Musda ini, semua Kader Muhammadiyah di Kota Batam dapat bergandengan tangan untuk memajukan persyarikatan.

“Mari kita rajut kekompakan untuk memajukan Muhammadiyah Kota Batam. Tidak ada lagi kubu A dan kubu B, tetapi semua kita kader Muhammadiyah Batam perannya ditunggu serta dibutuhkan oleh Persyarikatan dan ummat,” sebutnya.

Sumber gebrak.news.co.id

KISAH TELDAN SUAMI & ISTERI

 

FB_IMG_1563989405130.jpg

KISAH TELDAN SUAMI & ISTERI

“Assalamu’alaikum…!”
Ucapnya lirih Abdurrahman saat masuk rumah.Tak ada orang yang menjawab, *Dia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur.*”Biarlah malaikat yang menjawab salamku,” Gumamnya dalam hati.Diletakkanlah tas, ponsel dan kunci-kunci di meja.Setelah itu, barulah Abdurrahman menuju kamar mandi sekalian berwudlu kemudian berganti pakaian.Semua tertidur pulas, tak ada satu-pun yang terbangun.Segera dia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar. Dia tidak ingin menggangu istrinya yang sedang pulas tidur.Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadiran suaminya.Kemudian Abdurrahman duduk di pinggir tempat tidurnya.Dipandanginya dalam-dalam wajah Qonita istrinya.Abdurrahman teringat perkataan almarhum ayahnya, dulu sebelum dia menikah.

Ayahnya berpesan :

  • “Jika kamu sudah menikah nanti:
  • Jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan keinginanmu.
    Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya.
  • Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Dia bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi. Dan..
  • Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya,

Maka..
Lihatlah ketika istrimu tidur..”“Kenapa Yah, kok waktu dia tidur?” Tanyanya kala itu. Ayahnya menjawab :
“Nanti kamu akan tahu sendiri”Waktu itu, dia tidak sepenuhnya memahami maksud ayahnya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena ayahnya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.Malam itu, Abdurrahman mulai memahaminya. Malam itu, dia menatap wajah istrinya lekat-lekat.Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya.Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima.Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat.Pancaran tulus dari kalbu.
Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan.Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.Dalam batin, Dia bergumam,

“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis:

  • Yang leluasa beraktivitas,
  • Banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Lalu aku menjadikanmu seorang istri.
  • Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.
  • Memberikanmu banyak batasan,
  • Mengaturmu dengan banyak aturan.Dan aku pula..
  • Yang menjadikanmu seorang ibu. •Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan.
  • Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.Wahai istriku..
    Engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, kini aku memberikan beban di tanganmu, dan dipundakmu..
  • Untuk mengurus keperluanku,
  • Guna merawat anak-anakku, juga
  • Memelihara kenyamanan rumahku.Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku. Kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku.Kau buang egomu untuk menaatiku.Kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku..
Di kala susah, kau setia mendampingiku.Ketika sulit, kau tegar di sampingku.Saat sedih, kau pelipur laraku.Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku.Jika aku gundah, kau penyejuk hatiku. Kala aku bimbang, kau penguat tekadku.Bila aku lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika aku salah, kau yang menasehatiku.Wahai istriku..
Telah sekian lama engkau mendampingiku. Kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu..?! Dengan alasan apa aku marah padamu..?!Andai kau punya kesalahan atau kekurangan.
Semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan air mata.Akulah yang harus membimbingmu.
Aku adalah imammu.Jika kau melakukan kesalahan.
Akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu.Jika ada kekurangan pada dirimu.
Itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah.Karena kau insan, bukan malaikat.Maafkan aku istriku.
Kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla. Segala puji hanya untuk Alloh azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodoh untukku.”Tanpa terasa air matanya menetes deras di kedua pipinya.Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan.Tak lama kemudian ia pun terlelap.”Teeng..teeng” Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali.Qonita, istri Abdurrahman terperanjat sambil terucap :
“Astaghfirulloh, sudah jam dua..!”Dilihatnya sang suami pulas di sampingnya.Pelan-pelan ia duduk, sambil berdoa memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.“Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatanganmu.Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa.Sudah makan apa belum ya dia..?!”
Gumamnya dalam hati.Ada niat mau membangunkan, tapi ach.. tidak tega.
Akhirnya dia cuma pandangi saja wajah suaminya.Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya.Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Hanya hatinya yang bicara :

“Wahai suamiku

  • aku telah memilihmu untuk menjadi imamku.
  • Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku.
  • Begitu besar harapan kusandarkan padamu.
  • Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.

Wahai suamiku.

  • Ketika aku sendirian.
  • Kau datang* *menghampiriku.
  • Saat aku lemah.
  • Kau ulurkan tanganmu menuntunku.
  • Dalam duka.
  • Kau sediakan dadamu untuk merengkuhku.
  • Dengan segala kemampuanmu..
  • Kau selalu ingin melindungiku.

Wahai suamiku..
Tak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku.
Tak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu.
Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal, tidak menyurutkan lanegkahmu.

Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak. Lalu..
Atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu.*Ambillah hikmah dari bacaan ini_

PENGAJIAN RUTIN PCM BENGKONG

1 UNDANGAN PENGAJIAN RUTIN copy

PENGAJIAN RUTIN PCM BENGKONG

Silaturahmi dalam pengajian
Alhamdulillah pada malam ini pcm bengkong dan jamaah Musholla Hidayatullah dapat bersilaturahmi dalam rangka Majelis Ilmu yang disampaikan oleh Bp Ust Mirwan Siregar MAcc.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

innalloha ya`muru bil-‘adli wal-ihsaani wa iitaaa`i zil-qurbaa wa yan-haa ‘anil-fahsyaaa`i wal-mungkari wal-baghyi ya’izhukum la’allakum tazakkaruun

Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 90)

PESAN DR. H. HAEDAR NASHIR, M.Si

HAEDAR NASIR copy
Bp DR Haedar Nasir, M.Si.
Mengikuti silaturahmi dalam rangka Majelis pengajian Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpunan Pusat Muhammadiyah Bp DR Haedar Nasir, M.Si. di Mesjid Buya Hamka Tambesi Batam pada Tgl 17 Januari 2019, pesan beliau adalah Bergembiralah dalam kebersamaan.
Allah SWT berfirman:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

waltakum mingkum ummatuy yad’uuna ilal-khoiri wa ya`muruuna bil-ma’ruufi wa yan-hauna ‘anil-mungkar, wa ulaaa`ika humul-muflihuun
Artinya:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 104)

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ

wa laa takuunuu kallaziina tafarroquu wakhtalafuu mim ba’di maa jaaa`ahumul-bayyinaat, wa ulaaa`ika lahum ‘azaabun ‘azhiim
Artinya:
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 105)
PAK YUL

MDMC Raih Penghargaan Organisasi Kebencanaan Terbaik Kemendagri 2018

45607537_10155895669684646_3824155450618675200_n

MDMC Raih Penghargaan Organisasi Kebencanaan Terbaik Kemendagri 2018

Raih Penghargaan Organisasi Kebencanaan Terbaik Kemendagri, MDMC Semakin Mawas Diri

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berhasil meraih penghargaan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) pada kategori Ormas Bidang Penanggulangan Bencana, Selasa (6/11).

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang selama ini mendukung MDMC. Budi mengira penghargaan yang diterima dari Kemendagri tahun ini tidak terlepas dari peran MDMC yang bertindak cepat dalam penanggulangan bencana dan kerjasama positif yang dilakukan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Contohnya di Palu dan Lombok. Dari hari pertama terjadinya bencana sampai hari ini relawan MDMC masih membuka posko kemanusiaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa MDMC memiliki ragam bidang kebecanaan mulai dari pra bencana (mitigasi) sampai pasca bencana (rehabilitasi)

Selengkapnya di http://m.muhammadiyah.or.id/id/news-15241-detail-raih-penghargaan-organisasi-kebencanaan-terbaik-kemendagri-mdmc-semakin-mawas-diri.html

DUNIA TEMPAT PERSINGGAHAN

DUNIA TEMPAT PERSINGGAHAN

KEHIDUPAN dunia bukanlah kehidupan hakiki dan ia diibaratkan perhentian seorang musafir buat seketika untuk sampai ke tempat tujuannya. Justeru, setiap saat kematian sentiasa menghampiri kita untuk menuju ke alam akhirat.

Sesungguhnya kematian tidak mengenal usia dan tidak mengenal kedudukan. Ia boleh berlaku bila-bila masa dan di mana juga. Oleh itu, kita perlu sentiasa bermuhasabah dan seterusnya mempersiapkan diri dengan bekalan sebelum menghadapi kematian untuk menuju kehidupan hakiki.

Persiapan awal penting bagi setiap Muslim kerana peluang kehidupan di dunia dikurniakan Allah bagi setiap insan hanyalah sekali saja dan tiada lagi peluang kedua. Allah banyak merakamkan kisah penyesalan orang kafir musyrik di alam barzakh dan alam akhirat dalam al-Quran.

Namun, penyesalan mereka itu tiada gunanya kerana mereka sudah diberikan peringatan demi peringatan oleh nabi dan rasul, namun mereka mengingkarinya.

Firman Allah bermaksud:

“Dan perihal hari orang yang zalim menggigit kedua tangannya sambil berkata: Alangkah baiknya kalau aku mengambil jalan bersama-sama Rasul? Wahai celakanya aku, alangkah baiknya kalau aku tidak mengambil si anu itu menjadi sahabat karib. Sesungguhnya dia sudah menyesatkan aku dari jalan peringatan setelah ia disampaikan kepadaku. Dan adalah syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia (yang menjadikan dia sahabat karibnya). Dan berkatalah Rasul: Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini satu perlembagaan yang ditinggalkan, tidak dipakai.” (Surah al-Furqan, ayat 27-30)

Perlu diinsafi bahawa antara ciri-ciri Muslim bijaksana ialah Muslim yang sentiasa melakukan muhasabah diri dan membuat persiapan bagi menghadapi kematian.

Sabda Rasulullah SAW bermaksud:

“Orang yang paling bijaksana dikalangan kamu ialah orang yang bermuhasabah dirinya dan menyediakan bekalan amal salih sebelum menghadapi kematian. Orang yang tidak bijaksana ialah orang yang terpedaya dengan pujukan hawa nafsunya dan sentiasa berangan-angan kosong terhadap Allah (mengharapkan ganjaran Allah tanpa berusaha).” (Hadis riwayat At-Tirmizi dan Ibnu Majah)

Tiga amalan utama yang perlu dilakukan oleh setiap Muslim semasa hidupnya di dunia, sebagai bekalan menuju ke alam akhirat.

1. Amalan pertama ialah sedekah jariah atau membelanjakan harta pada jalan Allah. Perlu difahami bahawa menafkahkan harta pada jalan Allah bukan terhad kepada membelanjakan harta di jalan jihad fisabilillah, malah ia turut mencakupi amalan berzakat, bersedekah, menderma, mewakaf, perbelanjaan kepada ahli keluarga dan kaum kerabat, serta sumbangan kebajikan untuk maslahah umum.

2. Amalan kedua ialah menimba ilmu sama ada ilmu duniawi mahupun uhkrawi kerana Islam adalah agama yang mengimbangi antara keperluan dunia dan akhirat. Islam menggalakkan umatnya menuntut ilmu sebanyak mungkin dan Allah mengangkat darjat orang berilmu berbanding dengan orang tidak berilmu. Hanya dengan ilmu sahajalah seseorang Muslim dapat memantapkan iman dan mempertingkatkan amal salih serta mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah.

Baginda Rasulullah SAW pernah menyatakan kelebihan ilmu melalui hadis diriwayatkan at-Tirmizi yang bermaksud:

“Sesiapa yang berusaha menuntut ilmu, maka Allah permudahkan baginya jalan menuju syurga. Malaikat melebarkan sayapnya sebagai tanda keredaan ke atas penuntut ilmu dan seluruh isi alam langit dan bumi serta ikan di lautan mengucapkan istighfar (memohon keampunan daripada Allah) terhadap orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya kelebihan orang berilmu itu mengatasi orang yang abid (ahli ibadat) adalah seumpama sinaran bulan purnama ke atas gugusan bintang di langit.”

3. Amalan ketiga yang pahalanya berterusan sehingga ke alam akhirat ialah doa kebaikan seorang anak yang salih selepas ibu atau bapanya meninggal dunia. Alangkah beruntungnya ibu bapa, yang mampu mendidik anaknya sehingga menjadi anak yang salih dan taat kepada Allah.

Pada masa sama, anak juga diasuh supaya menjadi generasi harapan yang akan menyumbang bakti berguna kepada agama, bangsa dan negara tercinta. Inilah antara ciri anak salih yang memiliki kekuatan rohani dan kehebatan jasmani yang doanya amat bernilai kepada kedua orang tua.

Demikianlah beberapa amalan salih yang perlu diamalkan sebagai persiapan menuju kehidupan hakiki. Sedarilah bahawa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan hakiki adalah di akhirat.

Justeru, sebelum terlambat bersegeralah kita melakukan sebanyak-banyak kebaikan dan pada masa sama menjauhkan daripada segala kemungkaran serta bersungguh-sungguh mendidik anak supaya menjadi insan benar-benar beriman dan bertaqwa..

Suyono, M.Ag di PCM Bengkong

Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

44569155_120157572306515_3238389896481603584_n

Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Sikap PP Muhammadiyah Tentang Insiden Pembakaran Bendera di Garut

Lima butir sikap PP Muhammadiyah, antara lain:

1. Pembakaran bendera yang di dalamnya bertuliskan kalimat syahadat seharusnya tidak perlu terjadi. Aksi itu sudah kebablasan, apalagi dilakukan pada saat peringatan hari santri. Bagaimanapun yang dibakar itu adalah kalimat syahadat atau tauhid yang sangat suci dan mulia dalam ajaran Islam.

Kalau yang mereka melakukan itu sebagai bentuk nasionalisme, ekspresi dan aktualisasinya keliru. Nasionalisme seharusnya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan tetap dalam bingkai akhlak yang luhur. Jika yang mereka maksudkan adalah membakar bendera HTI maka ekspresinya bisa dilakukan dengan cara yang lain, cukup dengan aksi simbolik dan tidak harus verbal. Dengan menolak keberadaan HTI sebenarnya lebih dari cukup daripada membakar bendera yang bertuliskan kalimat syahadat atau tauhid. Jika niatnya baik, maka melakukannya harus dengan cara yang baik pula.

2. Pihak Banser Garut harus meminta maaf kepada umat Islam atas tindakan tidak bertanggung jawab anggota mereka dan melakukan pembinaan agar masalah serupa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.

3. Bagi masyarakat yang berkeberatan dan melihat persoalan pembakaran sebagai tindak pidana penghinaan terhadap simbol agama, sebaiknya menyelesaikan melalui jalur hukum dan menghindari penggunaan kekuatan massa dan kekerasan.

4. Kepada aparatur keamanan dan penegak hukum hendaknya menindaklanjuti dan menjalankan hukum sebagaimana mestinya. Setiap kekerasan atau tindakan yang meresahkan publik harus dilakukan tindakan hukum sesuai koridor hukum yang berlaku tanpa pandang bulu.

5. Sangat wajar apabila sebagian umat Islam marah terhadap aksi pembakaran kalimat Tauhid. Walapun demikian, masyarakat, khususnya umat Islam, tidak perlu menanggapi persoalan pembakaran bendera secara berlebihan. Aksi massa tandingan dan kemarahan yang berlebihan berpotensi menciptakan perpecahan dan kekisruhan yang berdampak pada rusaknya persatuan umat dan bangsa. Tapi kejadian tersebut harus menjadi bahan muhasabah agar tidak terjadi lagi dengan alasan apapun.

LM

Sumber: http://m.muhammadiyah.or.id/id/news-15118-detail-sikap-pp-muhammadiyah-tentang-insiden-pembakaran-bendera-di-garut.html?fbclid=IwAR1LS3HNLUToyraVyR6ergKmBGCVY8XgqksfMXSv1FPWSOJ0bPqitFwyyj0

Penyunting: pcmb

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai